Selamat Datang

Melalui blog Tumbuhan Bali ini saya menayangkan berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai arti penting dalam kehidupan orang Bali, terutama jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam upacara agama dan pemanfaatan lain dalam kaitan dengan tradisi masyarakat Bali. Tayangan akan saya fokuskan pada pengenalan ciri-ciri morfologis yang dilengkapi dengan foto untuk memudahkan melakukan pengenalan, terutama bagi Anda yang hanya pernah mendengar nama tetapi belum pernah melihat sendiri bagaimana 'rupa' sesungguhnya dari tumbuhan tersebut. Karena latar belakang saya adalah pertanian maka saya mengalami keterbatasan uraian mengenai pemanfaatan dalam berbagai aspek kehidupan orang Bali, terutama dalam pemanfaatan untuk upacara keagamaan. Untuk melengkapinya, saya akan dengan terbuka menerima masukan dari Anda, terutama dari Anda yang merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu untuk Bali.

Moolatho Brahma Roopaya, Madhyato Vishnu Roopini, Agratas Shiv Roopaya, Vriksha Rajayte Namaha.
Brahma shaped at the root, Vishnu shaped in the middle and Shiva shaped at the top, we salute You, the king of all trees.

Daftar Istilah Morfologi Tumbuhan

Klik huruf awal istilah di bawah ini untuk mencari definisi:
A, B, C, D-E, F-H, I-L, M-O, P, Q-R, S, T-U, V-Z, dari New South Wales Flora Online
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J-K, L, M, N, O, P-Q, R, S, T, U, V, W-Z, dari Flora Australia
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Z, dari Angiosperm Phylogeny Website

Selasa, 23 Juli 2013

Bila: Pohon Sivaratri

Pada seriap Tilem Sasih Kapitu, umat Hindu melaksanakan Brata Shivaraatri dalam bentuk 'jagra' (tidak tidur) sejak matahari terbit di hari panglong ke-14 sampai matahari terbenam di hari panglong ke-15 (36 jam) dan 'mona' (मौन) dan 'upavasa' (उपवास) dengan cara tidak berbicara dan melepaskan diri dari keterikatan indria sejak matahari terbit di hari panglong ke-14 sampai matahari terbit di hari panglong ke-15 (24 jam). Brata itu dilaksanakan di tempat-tempat suci yang membawa suasana suci dan sakral misalnya di pura, mata air, danau, gunung, pantai, dan sebagainya. Shiwaraatri ( शिवरात्रि) ini menjadi hari raya penting di kalangan umat Hindu di Indonesia karena Hindu yang disebarkan oleh Rsi Agastya dari India ke Indonesia adalah adalah sekte Shiva-Siddhanta. Kalangan umat Hindu pada umumnya menganggap Brata Shivaraatri sebagai malam peleburan dosa, meskipun menurut Bhagawan Dwija lebih tepat dimaknai sebagai malam penyadaran dosa.

Senin, 22 Juli 2013

Padma: Bunga Lambang Kesucian

Lotus, dalam bahasa Sanskerta disebut padma, merupakan bunga lambang kesucian dalam agama Hindu. Selain lotus, terdapat jenis tumbuhan lain yang mirip dengan lotus (padma), yang juga dikategorikan sebagai lambang kesucian, yaitu tumbuhan yang dalam bahasa Inggris disebut water lily. Saya menggunakan nama tunjung untuk water lily, karena istilah tunjung biru merujuk pada satu jenis dari tumbuhan lili air ini. Untuk tumbuhan lotus saya menggunakan nama padma. Dalam bahasa Indonesia, padma disebut seroja, sedangkan tunjung disebut teratai. Nama yang berbeda ini diperlukan karena secara botanik, keduanya merupakan dua kelompok tumbuhan yang berbeda.

Minggu, 21 Juli 2013

Utu: Buah Mirip Nangka dengan Bentuk Tidak Beraturan

Teman-teman masa kanak-kanak saya yang kepalanya tidak bundar sering diolok sebagai berkepala buah utu, sesuai dengan bentuk buah utu yang berbenjol tidak rata. Buah utu tampak mirip dengan buah nangka, dari duri-duri lunaknya, tetapi bentuknya sungguh berbeda. Buah utu cenderung membulat, meskipun berbenjol ke sana ke mari, sedangkan buah nangka memanjang dan tidak berbenjol. Utu memang masih berkerabat dekat, meskipun lain marga, dengan nangka, cempedak, timbul, dan sukun. Tumbuhan dengan nama ilmiah Parartocarpus venenosa Becc. (periksa nama ilmiah, sinonim, dan klasifikasi di GBIF Data Portal dan The Plant List) ini, mempunyai nama umum ara berteh paya (Melayu Semenanjung), buru ongko (Jawa), purut (Sunda), pejatai (Kalimantan Barat), malanangka (Filipino).

Gatep/Gayam

Ketika masih kanak-kanak dahulu, saya pernah diberi oleh-oleh berupa buah yang oleh nenek saya disebut gatep. Nagian yang dimakan sebenarnya bukan buahnya, melainkan kotiledon bijinya, setelah terlebih dahulu direbus, dikukus, dipanggang, atau dibakar. Rasanya kenyal dan gurih, cocok untuk nyamikan. Sampai kini saya sendiri belum pernah melihat pohonnya di Bali, justeru melihat di luar Bali. Tumbuhan asal Asia Tenggara dan Pasifik Selatan ini mempunyai nama Inocarpus fagifer (Parkinson) Fosberg (periksa nama ilmiah, sinonim, dan klasifikasi di GBIF Data Portal, ITIS, dan The Plant List) dan nama umum gayam (Indonesia), tahitian chestnut, polynesian chestnut, aila atau mape tree (Inggris).

Ingat Srombotan, Ingat Kacang Barak

Saya bukan kelahiran Klungkung, tetapi kedua orang tua saya berasal dari satu desa di kabupaten ini di Bali. Karena itu, tidak heran kalau saya menyukai kacang barak goreng, yang merupakan bagian dari sayuran khas Klungkung yang kini sudah mendunia, yaitu srombotan. Kacang barak, terjemahan lurusnya ke dalam bahasa Indonesia adalah "kacang merah", tetapi nama umum yang benar dalam bahasa Indonesia adalah kacang tunggak. Kacang tunggak bersaudara kembar dengan kacang panjang, keduanya mempunyai nama ilmiah Vigna unguiculata (L.) Walp. (periksa nama ilmiah, sinonim, dan klasifikasi di GBIF Data Portal, ITIS, dan The Plant List), kacang tunggak sebagai kelompok kultivar Unguiculata dan kelompok kultivar Biflora, sedangkan kacang panjang sebagai kelompok kultivar Sesquipedalis.