Brata Shivaraatri bersumber dari Lontar Shivaraatrikalpa karangan Mpu Tanakung. Beliau adalah rohaniawan kerajaan Tumapel ketika Raja Singhavikramavardhana bertahta (1466-1468 M). Shivaraatri sebenarnya berarti malam Siva (ratri=malam), malam ketika Dewa Shiva beryoga. Dalam lontar Lontar Shivaraatrikalpa diceritakan seorang pemburu bernama Lubdhaka berburu seorang diri ke hutan, tetapi hari itu keadaan hutan sepi. Setelah sore, ia sampai di suatu tempat di mana terdapat Sivalinggga dan karena sudah malam maka dia memutuskan bermalam. Untuk menghindari binatang buas, ia memanjat pohon bilva dan menaungi ShivaliGga (शिवलिङ्ग). Setelah larut malam, untuk menahan kantuk, ia memetik daun bilva satu per satu sampai fajar menyingsing. Tanpa disengaja, daun-daun yang dipetiknya jatuh mengenai ShivaliGga. Dewa Shiva yang sedang beryoga menjadi sangat senang memperhatikan ketekunan Lubdhaka menyertai yoga-Nya.
Pohon yang dalam bahasa Sanskrta bernama बिल्व (bilva) tersebut dalam bahasa Bali disebut bila yang nama ilmiahnya adalah Aegle marmelos (L.) Correa (periksa nama ilmiah, sinonim, dan klasifikasi pada GBIF Data Portal, ITIS, dan The Plant List). Nama umum tumbuhan ini adalah maja batu (Indonesia), bael, bengal quince, stone apple, wood apple, dan bili (Inggris). Nama umum 'bilva' mungkin berasal dari 'vilam', nama tumbuhan ini dalam bahasa Tamil, bahasa yang digunakan orang Tamil di negara bagian Tamil Nadu dan Puducherry serta penduduk Kepulauan Andaman dan Nicobar, sedangkan nama umum lain dalam bahasa Sanskerta adalah कपित्थ (kapittha), dadhistha, कपिप्रिय (kapipriya), करण्डफलक (karaNDaphalaka), शतानन (shataanana), सुभूतिक (subhuutika), dan masih banyak lagi nama lainnya. Bila merupakan tumbuhan yang tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Bila merupakan pohon luruh daun, ukuran kecil sampai sedang, tinggi 10-15 m. Batang tua tidak berduri, cabang dan ranting berduri, duri tunggal atau berpasangan, panjang 1-2 cm. Daun tunggal, berselang-seling, beranak daun tiga; tangkai daun dengan panjang 2-4 cm, tangkai anak daun samping dengan panjang 3 mm, tangkai anak daun tengah dengan panjang sampai 15 mm; helai anak daun samping membulat sampai membulat memanjang, berukuran sampai 7 cm x 4,2 cm, helai anak daun tengah bundar telur sungsang, berukuran sampai 7,5 cm x 4,8 cm, berkelenjar halus rapat. Perbungaan berupa tandan, menggerombol pada ketiak daun, panjang 4-5 cm; kelopak bergerigi lebar, panjang 1,5 cm; daun mahkota membulat atau membulat telur sungsang, 14 mm x 8 mm, kehijauan sampai putih, benang sari 35-45, putih, panjang tangkai sari 4-7 mm; ovarium 8 mm x 4 mm, tangkai putik sangat pendek. Buah merupakan buah berry membundar agak memanjang, diameter 5-12,5 cm, dengan kulit berkayu dan mengeras, terdiri atas 8-16(-20) segmen, dengan 6-10 biji dalam daging cair kental dan lengket yang dapat dimakan.
Kalangan umat Hindu sekte Shiva-Siddhanta di India selalu menanam pohon bila di pekarangan rumah masing-masing (tetapi tidak di Bali, sekalipun mayoritas umat Hindu di Bali adalah penganut Shiva-Siddhanta, bahkan kini pohon bila sulit ditemukan). Saya mengenal pohon ini secara lebih dekat justru di wilayah Timor Barat, NTT. Di wilayah ini, pohon bila merupakan bagian penting dari jenis-jenis pohon ekosistem savana. Kemudian saya menjadi semakin mengenal pohon kerabat jauh jeruk ini ketika mengikuti kegiatan pelatihan penyakit jeruk yang diselenggarakan oleh ACIAR dan UGM di Yoyakarta. Daun trifoliat pohon bila melambangkan senjata trisula, selain juga melambangkan mata Dewa Siva. Selain sebagai tumbuhan yang bermakna penting secara keagamaan, bila juga merupakan tumbuhan bahan pangan dan bahan obat-obatan.
Om Swastiastu
BalasHapusbecik artikelnya, wawu tiang uning pohon bila bahasa indonesianya Maja Batu , dan sepertinya belum pernah lihat hehehe
Matur suksma sampun ledang simpang ring blog belog puniki. Bisa dimengerti kalau belum pernah lihat, saya juga belum pernah lihat di Bali dan mengenal pohon ini dari dekat justru di luar Bali.
HapusOm Swastiastu,
BalasHapusBecik pisan artikelne pak wayan, tiyang metaken pohon bila sareng pohon maja nike pateh ngih? maja=bila?
Om swastyastu...mohon info dmn saya bisa dapatkan bibit pohon Bilwa? suksme
BalasHapusOm Swastyastu...
BalasHapusTiang juga mohon info untk Pohon Bilwa nya.
Sukseme.
HARA HARA MAHADEV.
Rng dija tiang dados numbas maja batu punika?
BalasHapussahabatvegetarian.blogspot.com
smasta89.blogspot.com
kompasiana.com/guntursuyasa
makasih bos infonya dan semoga bermanfaat
BalasHapusTy jual bibitnya
BalasHapusTy jual bibitnya
BalasHapusLokasi dmn dmn boss
Hapusmohon kontaknya yang punya bibitnya dong
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPermisi, selamat malam, apakah bilwa berkerabat dengan pohon jeruk? (saya perhatikan berduri dan bunganya mirip dengan bunga jeruk bali) Terima kasih,... rahayu
BalasHapusNiki no telp tiyang 081337665159
BalasHapusTy punya bibit bilva
BalasHapusSy mau beli bibit bilva sy hub ya ke nomer itu
BalasHapusDimana tyg dapat beli bibitnya nggih
BalasHapus