Selamat Datang

Melalui blog Tumbuhan Bali ini saya menayangkan berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai arti penting dalam kehidupan orang Bali, terutama jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam upacara agama dan pemanfaatan lain dalam kaitan dengan tradisi masyarakat Bali. Tayangan akan saya fokuskan pada pengenalan ciri-ciri morfologis yang dilengkapi dengan foto untuk memudahkan melakukan pengenalan, terutama bagi Anda yang hanya pernah mendengar nama tetapi belum pernah melihat sendiri bagaimana 'rupa' sesungguhnya dari tumbuhan tersebut. Karena latar belakang saya adalah pertanian maka saya mengalami keterbatasan uraian mengenai pemanfaatan dalam berbagai aspek kehidupan orang Bali, terutama dalam pemanfaatan untuk upacara keagamaan. Untuk melengkapinya, saya akan dengan terbuka menerima masukan dari Anda, terutama dari Anda yang merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu untuk Bali.

Moolatho Brahma Roopaya, Madhyato Vishnu Roopini, Agratas Shiv Roopaya, Vriksha Rajayte Namaha.
Brahma shaped at the root, Vishnu shaped in the middle and Shiva shaped at the top, we salute You, the king of all trees.

Daftar Istilah Morfologi Tumbuhan

Klik huruf awal istilah di bawah ini untuk mencari definisi:
A, B, C, D-E, F-H, I-L, M-O, P, Q-R, S, T-U, V-Z, dari New South Wales Flora Online
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J-K, L, M, N, O, P-Q, R, S, T, U, V, W-Z, dari Flora Australia
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Z, dari Angiosperm Phylogeny Website

Rabu, 29 Agustus 2012

Majegau (Majegau): Flora Identitas Provinsi Bali

Majegau merupakan jenis tumbuhan, lebih tepatnya pohon, yang telah ditetapkan sebagai tumbuhan identitas Provinsi Bali. Tapi apakah semua orang Bali mengenal pohon majegau ini seperti apa rupanya? Tumbuhan ini dahulu memang banyak terdapat di kawasan hutan di Pulau Bali. Tapi sekarang, populasi pohon majegau di Bali mugkin sudah kalah dengan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali dalam sehari. Karena itu, tidak mengherankan bila menemukan pohon ini bukanlah mudah, di kawasan hutan habitat aslinya sekalipun. Jangan menemukan tumbuhannya, menemukan informasi mengenai tumbuhan ini juga ternyata tidak semudah menemukan informasi mengenai berbagai tumbuhan lainnya. Meskipun telah ditetapkan sebagai tumbuhan identitas Provinsi Bali, website resmi Pemerintah Provinsi Bali juga tidak menyediakan informasi mengenai tumbuhan majegau ini.

Majegau merupakan tumbuhan dari famili Meliaceae yang tersebar dari bagian selatan Cina, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Java, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Sulawesi, dan Filipina. Nama ilmiah majegau adalah Dysoxylum densiflorum (Blume) Miq. (periksa nama ilmiah dan sinonim di GBIF Data Portal dan The Plant List). Di Kalimantan dinamakan humbi, jolurut, langsat-langsat, mengkuang, atau segera. Di daerah lainnya disebut apinango, maranginan, pingku (Sunda), cempaga, cepaga, kraminan (jawa), majegau (Bali), ampeuluh, kheuruh (Madura), tumbawa rendai, tumbawa rintek (Minahasa).

Pohon selalu hijau, kulit batang berlapis, kayu berwarna kekuning-kuningan. Pucuk muda berambut pendek, daun berselang-seling, panjang 35-46 cm, menyirip ganjil, pelepah daun berambut pendek rapat kekuning-kuningan, anak daun berjumlah 7-15, berhadap-hadapan atau agak berhadap-hadapan, tangkai daun 4-6 mm berambut pendek rapat, helai anak daun berbentuk lanset, tetapi anak daun pada bagian ujung lebih besar dan memanjang, berukuran 9-16 cm x 3-6 cm, seperti kertas, permukaan bawah berambut pendek pada bagian tulang daun, permukaan atas berambut pendek hanya pada tulang daun utama, 10-14 tulang daun sekunder pada kanan dan kiri tulang daun utama, pangkal helai daun mempulat, ujung helai daun lancip. Rangkai bunga terdapat pada cabang tua, kadang-kadang pada ketiak daun, tunggal atau mengelompok 2 sampai 3-10, panjang 5-9 cm, poros rangkai berambut pendek rapat. Bunga kekuningan, 8-10 mm, tangka berambut pendek rapat. Kelopak bunga berbentuk mangkuk, 3-4 mm, berlekuk 4, lekuk segitiga, bagian luar berambut jarang, bagian dalam tidak berambut. Mahkota bunga 4 helai atau kelipatannya. Benang sari 6-8 c 2 mm, permukaan berambut pendek, sisi berlekuk 8, kepala sari 8, terletak agak di dalam tabung, ovarium di dalam mangkuk bunga, ditutupi trikoma rapat, beruang 4, kepala putik ca. 8 mm, ditutupi rambut halus jarang, berbentuk cakram dengan tangkai di tengah. Buah berupa kapsul, berwarna hijau kekuningan, bulat sampai agak bulat telur, 4-6 x 2,5-4 cm, kulit buah ditutupi rapat oleh trikoma dan tepung kuning. Biji merah cerah, dengan aril berwarna merah salmon. Berbunga Januari-Juli, buah masak Oktober-November. Tumbuh di kawasan hutan hujan musiman, pada umumnya sampai pada ketinggian 500-800 m dpl., tetapi juga bisa sampai pada ketinggian 1.700 m dpl.

Kayu majegau tergolong keras dan wet sehingga banyak digunakan sebagai bahan bangunan, terutama untuk bangunan pura, dan bahan kerajinan ukir. Dalam upacara agama Hindu, kayu majegau merupakan simbolisasi Bhatara Sadasiwa dan juga dibakar untuk menghasilkan bau wangi yang khas. 

Percabangan pohon majegau. Sumber: plant.ac.cn
Herbarium. Sumber: Asian Plants


Kerabat dekat:
Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum sinonim: Didymocheton gaudichaudianum A. Juss, Dysoxylum amooroides Miq., Dysoxylum decandrum (Blanco) Merr.), pohon tinggi mencapai 25-45 m dan diameter batang sekitar 80 cm. Kulit batang berbau menusuk dan memuakkan. Daun merupakan daun majemuk yang tersusun menyirip, helai anak daun 10-15 cm x 4-5 cm. Buah berbentuk bulat kecil, berwarna kuning hingga coklat kekuningan, terkumpul dalam malai ganda. Tumbuh pada hutan hujan musiman sampai hutan dataran rendah kering sampai ketinggian tempat 1.800 m dpl., tersebar di Jawa, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, Papua dan Papua Nugini, Australia Utara, Kepulauan Solomon, Kepulauan Bismarck, New Hebrides, Samoa, dan Filipna bagian Selatan. Dijadikan nama sebuah daerah di kecamatan Kebun Jeruk, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum). Sumber: PhotoImages.siu.edu
Pingku (Dysoxylum excelsum sinonim: Alliaria procera (Hiern) Kuntze, Azedarach nigra Noronha, Dysoxylum altissimum Merr., Dysoxylum arnoldianum K.Schum., Dysoxylum excelsum var. hasseltii Miq., Dysoxylum excelsum var. genuinum Koord. & Valet., Dysoxylum excelsum var. parvifolium Koord. & Valet., Dysoxylum excelsum var. pedicellatum Koord. & Valet., Dysoxylum gobara (Buch.-Ham.) Merr., Dysoxylum hasseltii (Miq.) Koord. & Valet., Dysoxylum havilandii Ridl., Dysoxylum huberti Harms, Dysoxylum macgregorii C.DC., Dysoxylum microbotrys King, Dysoxylum motleyanum (C.DC.) Ridl., Dysoxylum pallidum Merr., Dysoxylum peerisiae Kosterm., Dysoxylum procerum Hiern, Dysoxylum procerum var. integrum C.DC., Dysoxylum procerum var. macranthum C.DC., Dysoxylum procerum var. motleyanum C.DC., Dysoxylum turbinatum King, Epicharis dubiosa Span. ex Miq., Epicharis procera (Hiern) Pierre, Guarea acuminata Wall., Guarea disyphonia Griff., Guarea gobara [Aiken] Buch.-Ham., Guarea procera Wall., Guarea oblonga Wall., Hartighsea excelsa (Blume) A.Juss., Hartighsea gobara Wight & Arn., Macrocheton excelsum (Blume) M.Roem., Trichilia excelsa Spreng.). Pohon tajuk tengah sampai tinggi 32 m dan diameter batang 59 cm, daun majemuk berselang-seling, anak daun tsanpa sampai agak berbulu, bunga mergerombol, berdiameter 16 mm, putih krem. Buah berdiameter 33 mm, oranye pink, berdaging, kapsul yang pecah pada saat masak. Tumbuh pada hutan pegunungan bawah sampai pada ketinggian tempat 1100 m dpl, umumnya di sepanjang aliran sungai atau pada hutan sekunder.
Pingku (Dysoxylum excelsum). Sumber: PhotoImages.siu.edu
Tautan Luar:
Jenis-jenis Dysoxylum lainnya dari PhotoImages.siu.edu

6 komentar:

  1. barangkali ada yang minat dengan kayu majegau dlm partai besar bisa hubungi saya di 082131155306, terimakasih kepada pemilik blognya ya

    BalasHapus
  2. makasih bos infonya dan semoga bermanfaat

    BalasHapus
  3. Dimana bisa memperoleh bibit Majegau?

    BalasHapus