Selamat Datang

Melalui blog Tumbuhan Bali ini saya menayangkan berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai arti penting dalam kehidupan orang Bali, terutama jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam upacara agama dan pemanfaatan lain dalam kaitan dengan tradisi masyarakat Bali. Tayangan akan saya fokuskan pada pengenalan ciri-ciri morfologis yang dilengkapi dengan foto untuk memudahkan melakukan pengenalan, terutama bagi Anda yang hanya pernah mendengar nama tetapi belum pernah melihat sendiri bagaimana 'rupa' sesungguhnya dari tumbuhan tersebut. Karena latar belakang saya adalah pertanian maka saya mengalami keterbatasan uraian mengenai pemanfaatan dalam berbagai aspek kehidupan orang Bali, terutama dalam pemanfaatan untuk upacara keagamaan. Untuk melengkapinya, saya akan dengan terbuka menerima masukan dari Anda, terutama dari Anda yang merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu untuk Bali.

Moolatho Brahma Roopaya, Madhyato Vishnu Roopini, Agratas Shiv Roopaya, Vriksha Rajayte Namaha.
Brahma shaped at the root, Vishnu shaped in the middle and Shiva shaped at the top, we salute You, the king of all trees.

Daftar Istilah Morfologi Tumbuhan

Klik huruf awal istilah di bawah ini untuk mencari definisi:
A, B, C, D-E, F-H, I-L, M-O, P, Q-R, S, T-U, V-Z, dari New South Wales Flora Online
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J-K, L, M, N, O, P-Q, R, S, T, U, V, W-Z, dari Flora Australia
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Z, dari Angiosperm Phylogeny Website

Senin, 25 Februari 2013

Kaliasem


Kaliasem adalah pohon buah anggota suku jambu-jambuan atau Myrtaceae asli Indonesia, khususnya Jawa, Kalimantan, dan Bali. Saya belum pernah menemukan tumbuhan ini tumbuh liar maupun ditanam di Pulau Timor. Nama ilmiah tumbuhan ini adalah Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M.Perry. Menurut blog baliwww.com: "There is no English equivalent for this fruit". Nama dalam bahasa daerah adalah gohok (Betawi), kupa, kupa beunyeur (Sunda), gowok, dompyong (Jawa), kaliasem (Bali). Dahulu, buah kaliasem biasa dijual di pasar. Tetapi kini, dengan membanjirnya berbagai jenis buah impor, buah ini sudah sulit dapat ditemui di pasar.

Pohon kecil sampai sedang, tinggi 8-20 m dan gemang hingga sekitar 50 cm. Daun tunggal berhadapan, lonjong, 17-25 x 6-7 cm. Perbungaan memalai; bunga dengan mahkota bunga putih, benang sari banyak. Buah buni, bulat agak gepeng, bergaris tengah 2-3 cm, menggerombol, kelopak tetap menempel dibagian ujung, ungu gelap dan mengkilat. Daging buah putih atau agak merah ungu, banyak mengandung sari buah, masam atau asam manis agak sepat, berbiji gepeng dengan kulit putih atau merah ungu. Gowok tumbuh liar terutama di hutan-hutan sekunder, pada ketinggian 200-1800 m dpl. Selain itu, gowok juga ditanam sebagai tanaman pekarangan dan lahan-lahan wanatani yang lain. Menurut blog baliwww.com:
In my childhood days Kaliasem tree was usually grown wild on the on the river banks or in the backyards. But nowadays it is hard to find a Kaliasem tree in South Bali but in East Bali especially in Karangasem regency Kaliasem tree is planted among the snake fruit to acts as a shade tree for the snake fruit plant.

Gowok kebanyakan ditanam untuk diambil buahnya, kerap dijual di pasar untuk dimakan segar, sebagai bahan rujak atau untuk disetup. Kayunya berwarna kemerahan, digunakan sebagai bahan bangunan atau perabotan. Pohon yang rindang dan tidak menggugurkan daun sebenarnya sesuai untuk dikembangkan sebagai tanaman peneduh, juga sebagai tanaman wanatani. Tetapi Kementerian Kehutanan lebih suka menanam pohon penghasil kayu kelas satu yang mengundang pencurian dan perambahan hutan.

Daun dan pucuk
Sumber: Trees of Tropical Asia
Bunga sedang mekar
Sumber: PFLANZEN-im-WEB.de
Rangkaian buah pada cabang
Sumber: blog bali.www.com
Closup rangkaian buah
Sumber: blog baliwww.com
Membawa buah kaliasem ke pasar
Sumber: blog bali.www.com
Daging buah
Sumber: Indra Riawan
Pranala Luar
Buah Gowok, Masih Adakah? Dari Pencangkul on the Blog.
Gowok dari Wikipedia Indonesia

2 komentar: